Tidak banyak orang yang tau bahwa aku sangat menyukai ilmu astrophysic, anehnya meskipun tanpa pernah membaca teori berkaitan yang dicetus oleh orang lain, aku pun pernah membuat beberapa hipotesis yang serupa. oleh karena itu, aku menulis di blog ini.. dan mungkin suatu saat akan dapat dibuktikan. tulisan di bawah adalah orisinil pemikiran sendiri dan berdasarkan beberapa basic pemikiran ilmiah yang penulis yakini.
LENGKUNGAN SPACE-TIME
dimensi yang kita kenal secara fisik adalah dimensi ruang yang dapat dibayangkan seperti garis-garis imajiner pada ruang 3 dimensi. dimensi ini diisi oleh "materi kasar". pada setiap garis imajiner tersebut terhubung oleh dimensi lain yaitu dimensi waktu. dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti yang anda bayangkan (ada masa lalu, sekarang dan masa depan) namun waktu merupakan sebuah titik yang melekat pada semua isi dari dimensi ruang. apa artinya ? apakah anda percaya takdir ? yang artinya adalah yang terjadi dulu-sekarang-masa depan adalah sudah terjadi sekaligus. oleh karena ada waktu, maka tidak ada pula keabadian. ohya kita berbicara tentang lengkungan ruang, bukan ? semua isi di alam semesta yang kita kenal ini akan mengalami "stretch" maupun suatu tekanan tergantung bagaimana garis imajiner pada dimensi ruang tersebut terbentuk. densitas yang tinggi pada garis2 yang bertemu dan membentuk sebuah pola yang rumit dapat menghasilkan suatu gaya tarik yang disebut gravitasi. oleh karena ruang tersebut melengkung, maka mata kita akan ikut tertipu sebagaimana materi yang terdapat pada gravitasi tersebut tidaklah berbentuk nyata seperti yang terlihat oleh mata. apa maknanya ? pernahkah anda berpikir mengapa bentuk dari setiap planet (dimana terletak suatu gaya gravitasi) cenderung terlihat bulat/elips ? begitu juga dengan orbit planet. bentuk dari planet yang sebenarnya adalah berbentuk hamparan, stretch dari garis imajiner dimensi ruang menyebabkan perubahan bentuk tersebut tanpa mempengaruhi bagi subjek yang berada pada lengkungan tersebut, sehingga subjek tidak merasakannya. namun saat mulai menjauhi lengkungan tersebut, astronot misalnya, akan melihat bumi berbentuk bola sebagaimana dia mulai menjauhi lengkungan tersebut. perubahan space time akan mempengaruhi waktu, semakin tinggi densitas garis, maka semakin cepat objek tersebut bagi pengamat.
KECEPATAN DAN MESIN WAKTU ?
hukum ini dapat dibuktikan dengan menggunakan kecepatan yang sangat tinggi, dimana seseorang yang menempuh (dengan kecepatan tinggi) jumlah garis imajiner yang sama banyaknya (gambar Y) dengan orang diam yang berada pada densitas space-time tinggi (gambar X). Jadi, anda tidak perlu menggunakan kecepatan cahaya untuk dapat awet muda (relative, bagi pengamat yang menjadikan diri anda objek). hanya bagaimanakah cara mengubah densitas garis tersebut ?
MEMBUAT SEBUAH PLANET
gravitasi berlaku dan terdapat pada semua materi mulai dari atom hingga planet dll. benda padat dengan densitas tinggi memiliki kerapatan gravitasi yang lebih dibandingkan benda dengan densitas rendah. memanipulasi "garis" adalah dengan memadatkan suatu benda hingga terbentuk suatu benda massive (volume kecil, densitas sangat tinggi) sehingga dapat melengkungkan garis dalam skala yang lebih besar... dan anda sekarang menyadari bagaimana suatu planet bisa terbentuk. another question is, bagaimana benda massive tersebut terbentuk sehingga memicu terbentuknya planet ? oleh karena itu para saintis curiga bahwa sebelum terbentuk planet, maka didahului oleh neutron star atau bintang yang sudah berhenti fusi nuklirnya dan tersisa hampir hanya kekuatan gravitasinya. masih haus ? sudah seharusnya :).. lalu bagaimana bintang tersebut memiliki gaya gravitasi ?
KETIDAKSTABILAN-KETERATURAN DARI SEGALANYA
suatu singularitas digunakan sebagai model dari terciptanya alam semesta, tingginya densitas singularitas menahan energi potensial besar, ketika singularitas "meledak", blackhole bertebaran ke seluruh penjuru ruang dan mempengaruhi waktu. semua blackhole tersebut merupakan titik tarik kembali alam semesta untuk kembali menjadi singularitas. in the other side, pengaturan atom dan tata surya hingga galaksi yang saling mengorbit sangatlah mirip. kita dapat menyadari bahwa segala yang terjadi pada alam semesta yang kita kenal ini adalah berdasarkan hukum yang sama.
KERAGUAN YANG EXIST
ada dan tidak ada dapat dianalogikan dengan angka binari 1 dan 0. meskipun ketiadaan bukan berarti suatu yang absolut nihil. terbentuknya alam semesta memerlukan keseimbangan yang bermula dari kekacauan partikel. Energi yang terakumulasi membentuk partikel, kita sebut sebagai "matter".. tidak semua akan menjadi matter, beberapa materi merupakan "anti matter" yang melenyapkan satu sama lain. keberadaan anti matter akan selalu dipikirkan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar